Rabu, 19 November 2008

Beribu Ilustrasi

1. Kisah Cinta Sepasang Kadal

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang.

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku.

Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun. Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun??? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.

Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu! Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya....AHHHH!
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.
Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, kekasih, saudara lelaki, saudara perempuan..... Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses kita untuk mendapatkan informasi berkembang sangat cepat.
Tapi tak peduli sejauh apa jarak diantara kita, berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang- orang yang kita kasihi


2. Taplak Meja Kenangan

Pada tahun 1960-an ada seorang pendeta muda yang setia melayani walaupun kondisi jemaatnya sangat sederhana dengan bangunan gereja yang sudah sangat buruk dan salah satu sisi dindingnya berlubang cukup besar akibat badai. Ia hanya berdoa untuk perbaikan dinding gereja tersebut.

Suatu siang ia pergi ke tempat pelelangan dan membeli sehelai taplak meja berenda yang berwarna keemasan. Tidak ada orang yang tertarik dengan taplak tersebut karena ukurannya sangat besar. Namun pendeta ini berpikir bahwa taplak itu akan berguna untuk menutup lubang di dinding gerejanya. Ia berhasil membelinya dengan harga 6 dolar dan pulang dengan hati gembira.

Ketika tiba di halte bus dekat gereja, ia berhenti karena melihat seorang wanita tua yang menggigil kedinginan. Ia menghampiri wanita itu, memperkenalkan diri dan menawarkan tempat istirahat di gereja untuk menghangatkan badannya. Wanita itu menerima ajakan sang pendeta dengan senang hati.

Setelah mempersilakan wanita itu duduk, ia langsung menutup lubang di dinding gerejanya dengan taplak meja tersebut. Karena sudah merasa cukup hangat, wanita itu menghampiri sang pendeta dan ia terpaku ketika melihat taplak tersebut.

“Kain itu mengingatkanku akan taplak meja milikku yang diberikan oleh suamiku,” katanya dengan suara lirih. Sambil menangis ia mengamati taplak meja itu dan melihat apa yang tersulam di bagian sudutnya. “Ini inisialku,” katanya dengan yakin.

Kemudian ia menceritakan bahwa sebelum Perang Dunia II, ia adalah seorang wanita kaya di Wina, Austria. Perang menyebabkan ia harus kehilangan keluarga dan hartanya. Ia baru saja melamar pekerjaan sebagai pengasuh anak, tetapi gagal. “Mungkin aku terlalu tua,” katanya putus asa.

Ketika usai kebaktian sore, banyak jemaat yang mengomentari taplak meja tersebut. Seorang pria seakan terhipnotis oleh taplak meja itu, lalu menghampiri sang pendeta dan menceritakan bahwa dulu ia pernah memberikan taplak serupa kepada istrinya.

“Aku dulu tinggal di Wina sebelum Hitler menyatakan perang. Dalam suasana kacau seluruh keluargaku menghilang. Aku mencari mereka, namun mereka dinyatakan meninggal. Aku tidak sanggup tinggal di Wina sehingga memutuskan untuk menetap di Amerika.”

Singkat cerita, akhirnya pria itu bersatu kembali dengan istrinya. Setelah bertahun-tahun berpisah, mereka dipersatukan oleh taplak meja yang pernah menghiasi hidup mereka.

Apa pun dapat membuat kita lupa atau terpisah dengan orang yang kita kasihi. Perang, kesalahpahaman, uang, harta, warisan, keegoisan, cemburu, sifat yang tidak mau mengalah, kekerasan hati, kekecewaan, penganiayaan, kelaparan, dan sebagainya. Namun hanya satu yang dapat mempersatukan kita kembali, yaitu kasih!

Sumber: Renungan Harian Manna Sorgawi, 26 Mei 2007.


3. Pengorbanan Seorang Ibu

Pada akhir tahun 1863, di Wales Selatan, seorang ibu berjalan kaki sambil menggendong bayinya menuju ke suatu tempat. Tiba-tiba datang badai salju menyerang sang ibu dan bayinya. Karena hebatnya badai tersebut, tidak seorang pun yang berani keluar untuk menolong mereka.

Beberapa jam kemudian badai reda. Beberapa orang berusaha mencari sang ibu dan bayinya. Setelah beberapa saat mencari, mereka menemukan sang ibu telah menjadi mayat, tertutup salju tebal. Mereka sangat heran karena ternyata sang ibu telah melepaskan mantel bajunya.

Setelah mereka mengangkat mayatnya, mereka menemukan sang bayi yang masih hidup dengan dibalut mantel hangat di bawah badan ibu tersebut. Sang ibu tidak lagi mempedulikan keselamatannya. Ia hanya menginginkan agar bayinya dapat selamat, walaupun ia harus mengorbankan nyawanya.

Bayi tersebut kemudian bertumbuh dewasa dan menjadi seorang negarawan besar, yakni perdana menteri Inggris yang memerintah pada 1916 – 1922. Ia adalah David Lloyd George (1863 – 1945).

Sumber: 50 Renungan yang Membawa Berkat, Chandra Suwondo, Metanoia Publishing, 2006, hlm. 4 – 5.


4. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan

Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama. Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat terges a-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : " Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat... hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole.

Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA


5. Kisah-3 :Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani.

Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.... "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan.
Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..." ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak" .....


6. kisah nyata seorang anak kecil dari filipina


Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur
(Filipina) yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.
Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Romo yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

"Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah ?"
"Ya, Romo!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Romo tersebut.
Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut,"Jangan menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih, Romo."
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan .. sahabatku."

Dan Romo itu segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya didepan altar berbicara sendiri, tapi kemudian Romo tersebut bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.
"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan !. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya .. lucunya, aku nggak begitu lapar.
Lihat, ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa ..paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah. Tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi, tolong Tuhan ??

Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.
Tuhan ... Engkau mau lihat lukaku ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa Engkau tahu yang ini khan ......?? Tolong jangan marahi Ibuku ya ..???
dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami. Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada
seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita ... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???
Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei .. ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira ??
Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau akan menyukainya.Ooops aku harus pergi sekarang."


Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Romo itu, "Romo .....Romo..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen sekalipun.

Romo Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah .. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Romo Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak
pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Mereka sedang berlutut memegangi rosario mereka ketika Andy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'
"Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa??!!!
Keluar.!!!"

Andy begitu terkejut, " Dimana Romo Agaton ...???
Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya .. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus - ini hari ulang
tahunNya, aku punya hadiah untukNya....."

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar gereja. Sambil membuat tanda salib ia berkata
"Keluarlah bocah .. kamu akan mendapatkannya !!!"

Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai menyeberang .ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang - disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy
melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andy tewas seketika. Orang-orang
disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tak bernyawa.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya, " Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?" Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam segera berdiri dan berkata," Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dia katakan.

Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan keduanya kemudian menghilang. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...

Di malam Natal, Romo Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan.
Dia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Andy. "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?"
Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." ucap ibu Andy terisak.
"Apa katanya ?"
Ayah Andy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk
dijelaskan mengenai Dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut.

Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu ........
"Apa yang dia katakan ?"
"Dia berkata kepada puteraku .." Ujar sang Ayah
"Terima kasih buat kadonya . Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."
Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian.
Yang aku tahu aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya Romo, tetapi ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku..
Aku tidak dapat melukiskan sukacita didalam hatiku. Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Romo ..siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di gerejamu ? anda seharusnya mengetahui karena
anda selalu berada disana setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal ."

Romo Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik," Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa ..... kecuali dengan Tuhan."
Apalah artinya hidup bila anda hanya memiliki sebuah kesempatan untuk berpikir
bagaimana anda hidup lebih lama lagi?


7. Kisah Nyata Seorang Gadis Remaja

ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi pada seorang anak bernama gitta sassa wanda cantika mantan artis cilik era tahun 1998an.. gadis cilik berusia 13 tahun yang divonis mengalami kanker ganas yang nyaris membuat wajahnya menjadi tampak seperti monster. dokter mengvonis gitta akan mati dalam waktu 5 hari bila tidak melakukan operasi. tapi orang tuanya tidak tega buat melihat separuh wajah dari putrinya harus hilang karena operasi. dan terlebih gitta seorang gadis bagaimana dia menatap masa depannya.


kasus kanker ganas tersebut baru pertama kali terjadi di Indonesia. dan menjadi perdebatan
karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua. tuhan memang maha adil dengan segala upaya akhirnya orang tua si anak mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah
bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi yang bisa kalian bayangkan bertapa menyakitkan sebuah kemotrapi yang terjadi satu kali bisa membuat rontok semua helai rambut di tubuh.
dan itu terjadi sebanyak 25 kali pada seorang gadis kecil itu sembuh.

ketika semua orang bersuka cita pada kesembuhan gitta. rupanya kesempatan sembuh itu hanya sebuah kesempatan. kanker itu datang kembali dengan menjadi lebih ganas. gitta pun pasrah melewatkan hidupnya dengan kanker yang semakin mengganas wajahnya hingga menyentuh paru parunya. hebatnya dari gadis ini. ia nekad ingin sekolah dengan keadaan seperti ini. hinaan bahkan cacian dari orang orang yang melihatnya tidak ia pedulikan. yang paling menyedihkan adalah. ketika ujian kenaikan kelas disaat ujian tangannya tak mampu lagi bergerak hingga hidungnya mimisan ia masih ingin terus ujian dan lulus naik kelas. tekadnya begitu hebat sampai sampai ibu megawati memberikan penghargaaan khusus padanya sebagai siswa teladan.

tapi inilah kehidupan. Tuhan punya rencana lain padanya. dan akhirnya ia harus pergi setelah 3 tahun mendekap dengan kanker ganas tersebut, bayangkan hidup dengan kanker ganas selama 3 tahun tanpa pernah mengeluh bahkan ia selalu tegar. hingga Tuhan menjemputnya.

ia bahkan menuliskan surat kecil kepada Tuhan ketika didetik detik kematiannya dalam bentuk puisi seperti ini

ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG SAMA TERJADI PADAKU
TERJADI PADA SIAPAPUN

TUHAN ANDAI Aku BISA MEMOHON
JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI DUNIA LAGI
TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS SURAT UNTUKMU
JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN.

Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA IA DEWASA
Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN GERAIAN RAMBUT..

TUHAN SURAT KECILKU INI..
ADALAH PERMINTAAN TERAKHIKU ANDAI
Aku BISA KEMBALI..

buat kalian yang tertarik melihat otobiografi gadis ini bisa dilihat di sini tapi bila tidak ingin menangis lebih
dalam karena terlena oleh perjalanan hidupnya janganlah masuk.. tapi buat yang punya sanak saudara yang mengalami kasus sama mungkin bisa bershering dengan pihak keluarga..

8. Ibunda, Kenapa Engkau Menangis?

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada
ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab,
"Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak".
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.

"Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu
menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"
Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis
tanpa ada
alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan
tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.
"Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat
utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia
dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan
lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan
mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali
pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap
bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat
keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh
kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang,
untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan
dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu
melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan
inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan
lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya,
melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab,
bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati
dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami
yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau,
seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan
yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar,
saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat
mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada
wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah
kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata
ini adalah air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau
masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.


9. KISAH CINTA KAKEK NENEK

Ada sepasang suami-istri yang berjualan nasi kuning di sebuah kompleks perumahan di Bandung. Umur mereka sudah tidak muda lagi. Sang suami mungkin sudah berumur lebih dari 70, sedangkan istrinya sekitar 60-an. Di sekitar mereka ada beberapa gerobak lain yang juga menjual makanan untuk sarapan pagi. Tapi dari semuanya, hanya gerobak mereka yang paling sepi.

Setiap pagi, dalam perjalanan menuju ke kantor, saya selalu melewati gerobak mereka yang selalu sepi. Gerobak itu tidak ada yang istimewa. Cukup sederhana. Jualannya pun standar.

Setiap pagi pula, sepasang suami-istri itu duduk menjaga gerobak mereka dalam posisi yang selalu sama. Sang suami duduk di luar gerobak, sementara istrinya di sampingnya. Kalau ada pembeli, sang suami dengan susah payah berdiri dari kursi (kadang dipapah istrinya) dan dengan ramah menyapa pembeli. Jika sang pembeli ingin makan di tempat, sang suami merapikan tempat duduk, sementara istrinya menyiapkan nasi kuning dan menyodorkan piring itu pada suaminya untuk diberikan pada sang pelanggan. Kalau sang pembeli ingin nasi kuning itu dibungkus, sang istri menyiapkan nasi kuning di kertas pembungkus, dan menyerahkan nasi bungkusan itu pada suaminya untuk diserahkan pada sang pelanggan.

Saat sedang sepi pelanggan, pasangan suami-istri itu duduk diam. Sesekali jika istrinya agak terkantuk-kantuk, suaminya mengurut punggung istrinya. Atau jika suaminya berkeringat, sang istri dengan sigap mengambil sapu tangan dan mengelap keringat suaminya.

Kalau mau jujur, nasi kuning mereka tidak terlalu spesial. Sangat standar. Tapi, kalau saya mencari sarapan pagi, saya selalu membeli masi kuning di tempat mereka. Bukan spesial-tidaknya. Tapi lebih karena cinta mereka yang membuat saya tergerak untuk selalu mampir.

Dalam kesederhanaan, kala susah dan sedih karena tidak ada pelanggan, mereka tetap bersama. Sang suami tidak pernah memarahi istrinya yang tidak becus masak. Sang istri pun tidak pernah marah karena gerakan suaminya yang begitu lamban dalam melayani pelanggan. Dia bahkan memberi kesempatan suaminya untuk melayani pelanggan.

Mereka selalu bersama, dan saling mendukung, bahkan di saat susah sekali pun.

Hingga hari ini, sudah 10 tahun saya lewati tempat itu, mereka masih tetap di tempat yang sama, menjual nasi kuning, dan selalu bersikap sama. Penuh kesederhanaan. Penuh kasih sayang. Dan saling menguatkan di saat susah.

Jika Anda berkunjung ke Bandung, Anda bisa mampir ke jalan raya komplek Taman Cibaduyut Indah. Tidak susah mencari gerobak mereka yang sederhana. Carilah gerobak yang paling sepi pelanggan. Mereka berjualan sejak pukul 07.00 hingga siang hari (mungkin sekitar 11.00, karena saya pernah ke kantor jam 11.00, mereka sudah tidak ada). Jujur, nasi kuning mereka sangat standar & tidak selengkap gerobak nasi kuning lain di sekeliling mereka. Namun, cinta kasih mereka membuat makanan yang sederhana itu terasa begitu nikmat. Cinta kasih yang begitu tulus, sederhana, apa adanya. Bahkan dalam kesusahan sekalipun, mereka tetap saling menguatkan.

10. Sebuah kisah cinta yang luar biasa.
1.000 burung kertas

Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran,
Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl,
menggantungkannya di dalam kamar Girl.
Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.
Waktu itu... Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya
cinta mereka berdua...

Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy.
Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis...Ke Paris...
Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl bilang sama Boy, kita harus
melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi cewek
adalah kehidupan kedua kalinya. Aku harus bisa memegang kesempatan ini
dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!

Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras...
dia pernah menjual koran...
menjadi karyawan sementara...bisnis kecil...
setiap pekerjaan kerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya, akhirnya dia mempunyai
sebuah perusahaan.
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, dia masih tidak
dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan, Boy dari mobilnya melihat sepasang orang
tua berjalan sangat pelan di depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Girl....
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil
pribadi,
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu
kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang
Boss.

Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang
orang-tua tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai
payung,tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy tercegang oleh apa yang ada didepan matanya,
itu adalah tempat pemakaman.
Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Boy.
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup, Orang-tua Girl
memberitahu Boy, Girl tidak pergi ke Paris, Girl terserang kanker, Girl
pergi ke surga. Girl ingin Boy menjadi orang, mempunyai keluarga yang
harmonis, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu. Girl
bilang dia sangat mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan... kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya dan
berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.
Boy langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl, menangis dengan
begitu sedihnya. Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti,
membasahi sekujur tubuh Boy.
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos, Mengingat
semua itu, hatinya mulai meneteskan darah...

Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Boy
sudah membukakan pintu mobil untuk mereka.
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit...melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap...
hilang dan tak kan kembali.
menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."
(lirik langsung di-translate dari bahasa Mandarin)









 

Tidak ada komentar: