Jumat, 21 November 2008

‘MENJADI BAPA YANG BAIK’

Lukas 15:20-32

Pendahuluan

• Biasanya kita melihat khotbah ini dari sisi anak.
• Tapi saat ini akan kita lihat dari sisi Bapak
• Dan bagian ini, sedang mengajarkan kepada orang Kristen bagaimana menjadi Bapak yang baik menurut kaca mata Firman Tuhan.
• Mari kita perhatikan bagian Firman Tuhan ini:

ISI
• Dari bagian ini ada 2 hal yang menarik untuk kita pelajari:
1. Seorang Bapak yang baik adalah seorang yang memberikan waktunya untuk anaknya (20)
• Mari kita perhatikan, Ada suatu hal yang menarik di sini, yaitu, Bapak ini rupanya sedang menunggu anaknya dari hari kehari.
• Yang jelas kita tahu bahwa kepergian anaknya tidak dalam waktu sebentar, tetapi beberapa hari atau mungkin bulan. Karena harta itu habis dipakai dan ia pun bekerja, ini memakan waktu yang bisa juga berhari-hari.
• Tetapi yang menarik : Ayat 20 ”Papa ini melihat dari jauh dan berlari memeluk anaknya”. Saya suka, dari jauh papa ini melihat.
• Berarti, papa sedang menunggu anak ini dan tidak pernah berhenti menunggu. Saya katakan, bahwa papa ini selalu memberikan waktu untuk anaknya.
• Untuk apa ia berikan waktunya?
Ayat 32 : Supaya anaknya hidup dan tidak mati : Ini dalam pengertian rohani.
Ilustrasi : Waktu saya memegang sebuah sekolah. Seorang anak menulis surat ; Kerinduanku adalah papa dan mama ada di rumah, mengajakku berjalan-jalan seperti teman yang lain.
• Berapa dari papa yang menyangka bahwa anak hanya butuh duit, butuh materi.
• Tapi papa dalam Alkitab menyadari bahwa anaknya membutuhkan dia dan ia berkomitmen untuk membawa anaknya hidup dalam Tuhan.
• Dalam perjumpampaannya dengan anaknya, yang diajarkan adalah Firman Tuhan, mengajaknya beribadah di Bait Allah.
• Dan papa ini tidak pernah berhenti berdoa untuk anak-anaknya --- Lihat Ayub 1:5.
• Sayang sekali banyak papa, yang menganggap bahwa itu tugas seorang mama, itu salah, Alkitab dengan jelas mengatakan, bahwa itu adalah tugas orangtua. BERDUA!!
• Ilustrasi:
Seorang anak gadis kecil yang lucu, sedang merengek kepada papa, papa, bawa donk ke sekolah minggu. Tapi papanya bilang apa? Wah, papa sibuk. Lain kali aja!! Ketika papa sudah tua, anak yang dulunya gadis kecil, sekarang sudah menjadi dewasa. Papa ingin ke gereja, tapi anaknya berkata ”untuk apa ke gereja? Saya lagi sibuk pa!!
• Saya mau nanya, siapa di antara kita mau menjadi seperti papa itu? Berapa di antara jemaat sekalian memperhatikan kehidupan rohani anakmu? Berapa banyak waktu yang kita investasikan untuk anak kita?
• Ilustrasi: Saya pernah mendengar kisah seorang wartawan sedang bertanya kepada seorang bapak perihal anaknya yang menjadi teladan di daerahnya.
Bapak ini menjawab : Ada tiga hal yang selalu saya lakukan, yaitu:
1. Saya beri dia waktu
2. Saya beri dia waktu
3. Saya beri dia waktu
Ketika saya beri dia waktu yang cukup, saya pun melakukan 5 hal untuknya,
1. Dalam waktu itu saya mendoakan dia
2. Dalam waktu itu saya mengajar dia lewat teladan hidupku
3. Dalam waktu itu saya tidak pernah lupa mengajak dia beribadah

APLIKASI
Bagaimana kita memakai waktu kita? Baik seorang papa ataupun seorang mama? Banyak papa Kristen saat ini hanya menghabiskan waktunya untuk usahanya, menghabiskan waktunya untuk selingkuhannya, menghabiskan waktunya dengan percuma. Sementara dirumah ada hati yang sedang menanti engkau dan menanti teladanmu agar menerima Kristus. Jangan berpikir Cuma anak kecil yang butuh papanya, tapi anak remaja, anak pemudamu di rumah pun, sebenarnya sangat merindukan waktumu.

2. Papa yang menerima anaknya apa adanya (20)
• Kisah ini merupakan gambaran sebuah kenyataan, bahwa kadangkala anak yang kita ajar dari kecil, malah begitu ia besar, pengaruh teman-temannya merusak ia.
• Ilustrasi : Pernah di koran makasar ada pengumuman orangtua yang memutuskan hubungan, karena anaknya nakal. Dalam kisah orang itu, terkesan ia sakit hati, betapa ia cinta anaknya, tapi anaknya tidak menyayangi orangtuanya.
• Dalam kisah ini pun demikian. Ada anak yang papanya selalu beri waktu, tetapi akhirnya?
• Bayangin saja: Harta di minta sebelum wafat!! Ini adalah satu tindakan kurang ajar.
• Tetapi ada satu model yang diperlihatkan papanya di sini: yaitu mengampuni!! Ia tidak sekadar mengampuni, tetapi dalam waktu penantian, ia berdoa agar anaknya bertobat.
• Ilustrasi: Sayang sekali, banyak orangtua Kristen yang mengeluh tentang kenakalan anaknya, tetapi, apakah ia berdoa agar anaknya bertobat?
• Ada model papa yang dalam hatinya tidak bisa mengampuni anaknya:
Ilustrasi :
Cerita ini adalah "kisah nyata" yang pernah terjadi di malaysia
Suatu kisah nyata . Kisah tersebut demikian. Sepasang suami-istri, seperti pasangan lain di kota-kota
besar, meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah saat mereka keluar bekerja.Anak tunggal pasangan itu perempuan berusia tiga setengah tahun. Dia seringdibiarkan pembantunya yang sibuk bermain di teras luar sendirian, tetapi pintupagar tetap dikunci. Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret
lantai, tempat mobil ayahnya diparkir tetapi karena lantainya terbuat darimarmer, coretan itu tidak jelas kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya.Ya… karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apalagi kanak-kanakitu pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu bapak dan ibunya tidak memakai mobil, tetapi naik sepeda motor ketempat kerja karena macet ada perayaan Thaipusam. Setelah penuh coretan yangsebelah kanan, dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu danayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan sebagainya mengikut imajinasinya.
Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah tangga yang sibukbekerja di dalam rumah.
Saat tiba di rumah pasangan itu terkejut melihat mobil yang baru setahundibeli secarea angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah itu pun terusberteriak, "Kerjaan siapa ini?" Pembantu rumah yang tersentak dengan
teriakan itu berlari keluar. Dia juga, beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan,terlebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keraskepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu…!" "Kamu di rumah sepanjanghari, apa saja yang kau lakukan?" hardik si istri lagi. Si anak yangmendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuhmanja dia berkata, "Ita yang membuat itu papa. Bagus dan cantik kan!"
katanya sambil memeluk ayahnya, ingin bermanja seperti biasa dia lakukan jikaorangtuanya pulang kerja.
Sang ayah yang hilang kendali mengambil sebatang ranting kecil dari pohondi depan rumah, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya.Si anak yang tidak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan.Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukumanyang dikenakan pada anak balitanya. Pembantu rumah terbengong, tidak tahuharus berbuat apa. Si bapak cukup bernafsu dalam memukul-mukul tangan kanandan kemudian tangan kiri anaknya.
Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendonganak kecil itu, membawa ke kamarnya. Dilihatnya telapak tangan dan belakangtangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyirami dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu
juga menjerit-jerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu, yang tertidur dengan erangan kesakitan pada kedua telapak tangannya yang luka. Kedua orangtua anaktersebut sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokanharinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu pada majikannya,dan dijawab, "Oleskan obat saja!" Pulang dari kerja, orangtua tersebuttidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu.Si bapak konon mau mengajar anaknya dengan memperlakukannya demikian.
Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya, sementara si ibu
juga begitu, tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah tentang keadaan
anaknya . "Ita demam…," jawab pembantunya ringkas. "Kasih
minum panadol saja," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur,
dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu
rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan majikannya bahwa suhu badanIta terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap,"kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkania dirujuk ke rumah sakit karena keadaannya serius.
Setelah seminggu di rawat inap, dokter memanggil ayah dan ibu anak itu. "Tidakada pilihan…," katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itudipotong karena gangren (infeksi) yang terjadi sudah terlalu parah. "Ia
sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotongdari siku ke bawah," kata dokter.
Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu.Terasa dunia berhenti berputar, tetapi apa yang dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata istrinya, si ayah terketar-ketar menandatangani surat perjanjian pembedahan yang disodorkan dokternya.

• Dalam Firman Tuhan, papa ini adalah teladan yang mengampuni, namun ia tidak asal menerima juga. Ia menerima kalau anaknya sudah menyesali akan dosanya!!
• Dangan tenang ia mememeluk anaknya (inipun adalah tindakan bijak), dan mencium anaknya.
• Perhatikan, papa yang bijak, ketika anaknya datang minta maaf, ia tidak pernah ungkit lagi kesalahan anaknya. Ia tidak pernah menghina anaknya. Karena dia tahu, jikalau ia berdoa, Tuhan akan mengajar anaknya sesuatu yang baik dan benar.
• Ilustrasi : Wanita tua yang sederhana, yang dibuang anaknya ke panti jompo. Saat akhir dari hidupnya. Dia panggil anaknya dan katakan dengan lembut: God bless u, coz, i love you.

Aplikasi:
Apakah kita memiliki sebuah kebencian terhadap anak kita? Ataukah kita menerima ia dirumah kita tapi tidak di hati kita? Ataukah kita tahu bahwa ia bukan orang yang baik bagi orang lain, sekalipun ia mencintai kita. Sudakah kita berdoa bagi dia? Dan menjadi orangtua yang selalu membuka tangan dan memeluknya?

Tidak ada komentar: