Jumat, 21 November 2008

Khotbah-Khotbah

HATI ALLAH YANG TERDALAM
NATS : Lukas 9:57-62 ”ANAK MANUSIA TIDAK MEMPUNYAI TEMPAT“
MATIUS 23:37 ”MERATAPI YERUSALEM“

PENDAHULUAN:
• Baca Alkitab (Nats)
• Apa yang Anda rasakan ketika membaca bagian ini??
• Yang saya baca adalah ”Hamzah punya tempat, Anda punya rumah, tetapi Yesus tidak mempunyai tempat. Atau, Ia tidak punya tempat, agar kita punya tempat di Surga.
• Terserah Saudara mau menafsirkan apa pun, yang pokok adalah, Yesus tidak punya tempat.
ISI KHOTBAH:
• Mari kita perhatikan konteksnya : Saat itu Yesus sedang mempersiapkan jalan menuju ke Yerusalem (lihat Matius 23:37 --- di mana kisah ini terjadi sebuah kerinduan, tetapi juga penolakan Yesus di hati mereka). Nah, waktu mempersiapkan perjalanannya ke sana, lalu kita melihat pasal 9:52, Orang Samaria sedang menolak Yesus untuk menumpang di rumahNya.
• Jadi baik yang terjadi dalam perjalanan, orang Samaria menolak Dia, orang Yahudi menolak Dia, dan dalam kisah yang kita bahas, ayat 59-61, memberitahukan kita bahwa orang-orang lain pun sedang menolak Dia. --- Apakah kita............Dia?
• Saya lebih suka dengan Terjemahan Lama: Maka kata Yesus kepadanya, "Bagi serigala ada lubangnya, dan bagi segala burung pun ada sarangnya, tetapi Anak manusia tiada bertempat hendak membaringkan kepala-Nya."
• Saya teringat kisah Natal. Dalam Lukas pasal 2:7 : Di sini, Yesus pun tidak memiliki tempat untuk membaringkan kepalaNya. Dan dalam kisah kematian Yesus, Yesuspun tidak memiliki kuburan sendiri seperti Abraham dan orang zaman sekarang. Dia memang tidak punya tempat.
Eksternal
• Ilustrasi : Alkisah si ibu bermata satu yang mempunyai seorang anak laki-laki.
Ketika anak laki-lakinya pergi sekolah SD, si ibu datang ke sekolah untuk melihat2 anaknya. Tapi apa yang terjadi, si anak laki-lakinya jadi malu karena diolok-olok oleh teman-teman, karena dia mempunyai ibu bermata satu. Sesampai di rumah si ibu dimarahin oleh si anak. Sejak itu si ibu tidak dibolehkan ketemu orang-orang lain agar si anak tidak malu.
Setelah anaknya dewasa, si anak telah bekerja dan sukses, dan sudah berkeluarga dan mempunyai istri yang cantik dan anak2 yang lucu…. si ibu rindu ingin ketemu dengan anak dan cucunya. Sesampai di depan pintu rumah anak laki-lakinya, dia diusir oleh anaknya sendiri, seraya berkata: untuk apa kamu datang kesini orang tua bermata satu, kamu telah menakutkan anak-anakku, kata si anak. Akhirnya, si ibu pulang dengan bersedih hati. Dia akhirnya hanya melihat cucu2nya di depan pagar, lalu perlu.
Sekian lama waktu berlalu, si ibu akhirnya sakit dan sepertinya tidak akan lama lagi umurnya. Dia memberi tahukan berita ini kepada anak laki-lakinya itu, bahwasanya dia sedang sakit parah. Tapi, si anak laki2 tetap tidak mau ketemu ibunya. Ajalnya pun menjemputnya.
Selang beberapa waktu, si istri dari si anak laki2 bertanya ke suaminya: mengapa kamu tidak datang ke rumah ibumu?
Dia menjawab: saya sedang sibuk. Tapi akhirnya, dia dibujuk oleh istrinya, agar pergi ke rumah ibunya tersebut sekali saja karena ibunya sudah tiada.
Akhirnya si anak laki2 pergilah ke rumah almarhum ibunya, dia masuk ke rumah yang telah lama dia tinggalkannya, dan ada secarik kertas yang ditinggalkan oleh ibunya berisi: “anakku, aku sangat bahagia melihatmu dari kecil, sampai dewasa dan menjadi sukses sekarang ini. ketahuilah nak, bahwasanya kamu kecil hanya mempunyai mata satu, aku telah merelakan mata yang satu lagi diberikan kepadamu, agar kamu bisa hidup bahagia nantinya”.

• Di dalam Alkitab kita diajarkan untuk melihat bahwa penciptaan dunia ini adalah dari Yesus. Tidak terlepas daripada Yesus!!
• Ketika Yesus membentuk dunia ini, Ia membentukNya dari kosong menjadi ada. Dan dunia ini berarti rumah Yesus.
• Nah, ketika Anda diciptakan, Yesus mengijinkan kita tinggal dalam rumahNya ini.
• Penjelasan : Yesus tuan rumah dan kita disuruh mengelola rumahNya.
• Dan ketika Tuan rumah itu datang ke dalam rumahNya, apa yang kita lakukan? Menolak Dia sendiri dari rumahNya.
• Kita bisa jengkel mendengarkan kisah anak dari ibu buta tadi, tetapi sesungguhnya itulah manusia!! Diciptakan, tetapi mengusir Yesus dari rumahNya sendiri.

1. Apa yang menyebabkan manusia tidak menerima Yesus dan memberikan tempat bagi Dia??????
• Dalam Matius 23:37 : Kata yang lebih tepat adalah, Aku merindukan, tetapi engkau tidak
Merindukan ----- Jadi di sini tidak ada hubungan timbal balik, persis dengan ajakan Yesus pada teks kita : Ketika Tuhan memanggil : Orang-orang tidak memiliki kerinduan untuk menjawab iya bagi Yesus. Ini adalah sebuah bentuk penolakan bagi Yesus.
• Ketika Yesus memanggil kita untuk melayani Dia lewat gereja ini. Apa jawab Saudara??

KLIMAKS
Penghalang terbesar kita untuk menerima Yesus adalah :
@ Dosa :
• Alkitab berulangkali menyatakan bahwa dosa adalah racun yang membuat manusia tidak mampu untuk datang kepada Yesus.
• Dosa ibarat candu : Ilustrasi : Saya pernah melayani di panti rehabilitasi ---- bagaimana kondisi mereka? Mereka pucat sekali, keringatan, dan gemetar menggigil ketika obatnya tidak ada.
• Manusia tidak bisa puas dengan dosa, bahkan Firman Tuhan tidak mempan ketika menegur orang-orang itu dengan keras.
• Ilustrasi : Ada anak muda yang memiliki rumah, yang tidak pernah mau di buka untuk Yesus (ada gambarnya di LCD [1]) ----- Perhatikan, Tuhan sedang mengetuk pintu rumah anak muda itu.
Anak muda ini tidak mau membuka pintunya untuk Yesus, karena dalam rumahnya, tersembunyi dosa (perlihatkan LCD [2]) .
• Manusia menikmati dosa, mereka begitu senang untuk menlayani nafsunya, dan Tuhan ditinggalkan. Tetapi makin mereka melakukan itu makin jauh mereka berjalan dari Tuhan
• Perjalanan menuju kematian dan neraka!! Semua bergetar, tidak ada satu pun yang dapat berbohong!!
• Itulah sebabnya dalam bacaan kita pada teks 59 : Yesus berkata ”Follow me.”
• Yang saya terjemahkan, Terimalah Ia di dalam hatimu!!

APLIKASI
• Relevansi menerima Yesus dengan pelayanan.

• Ilustrasi penutup: Yesus ada di hatiku
81. Yesus di hatiku
“Besok pagi”, seorang ahli bedah menjelaskan, “aku akan membuka hatimu...” “Kau akan menemukan Yesus disana”, kata si anak kecil memotong pembicaraan ahli bedah tersebut.
Si ahli bedah memandang si anak kecil dengan jengkel. “Aku akan membuka hatimu”, katanya melanjutkan, “untuk melihat berapa banyak kerusakan yang terjadi...”
“Tetapi jika kau membuka hatiku, kau akan menemukan Tuhan Yesus disana”.
Si ahli bedah memandang orang tua si anak, yang sedang duduk terdiam. “Setelah aku melihat berapa banyak kerusakan yang terjadi, aku akan menutup kembali dadamu dan aku akan membuat sebuah analisis dan rencana untuk tindakan medis berikutnya”.
“Tetapi kau akan menemukan Yesus di hatiku. Alkitab mengatakan bahwa Ia hidup di hatiku. Semua lagu pujian mengatakan bahwa Ia hidup di hatiku. Kau akan menemukan Dia di hatiku”.
Si ahli bedah merasa bahwa ia sudah cukup dengan perdebatan tersebut. Ia lalu berkata, “Aku mengatakan kepadamu mengenai apa yang akan kutemukan di hatimu. Aku akan menemukan otot-otot yang hancur, kekurangan suplai darah, dan pembuluh darah yang melemah. Dan aku akan mencoba menemukan cara untuk menyembuhkanmu”.
“Kau akan menemukan Tuhan Yesus disana. Ia tinggal di sana”. Si ahli bedah segera meninggalkan si anak kecil.
Keesokan harinya, pembedahan berhasil dilakukan dengan sukses.
Si ahli bedah duduk di ruang kantornya, ia merekam data catatan kesehatan si anak, hasil pengamatannya selama pembedahan. “...kerusakan aorta (batang nadi), kerusakan lapisan paru-paru, kemunduran fungsi otot yang meluas. Tidak ada harapan untuk transplantasi, tidak ada harapan untuk sembuh. Terapi: menghilangkan rasa sakit dan beristirahat di tempat tidur. Perkiraannya:”, sampai disini ia menekan tombol “pause”, menghela nafas, kemudian kembali merekam, “Akan meninggal dalam waktu 6 bulan”. Ia menghentikan rekamannya tetapi kemudian berkata lagi,
“Mengapa?” ia berkata dengan keras, “Mengapa Kau membiarkan hal ini? Kau membawanya kesini; Kau membawanya dalam kesakitan ini; dan Kau mengutuknya untuk mati muda. Mengapa?”
Tuhan menjawabnya dan berkata, “Anak kecil itu, anak domba-Ku, tidak akan berkumpul bersama engkau untuk jangka waktu yang lama. Ia akan berkumpul bersama-sama dengan Aku untuk selamanya. Bersama-Ku, ia tidak akan merasakan kesakitan, tetapi akan merasakan sukacita yang tidak pernah Kau bayangkan. Pada suatu hari orang tuanya akan bersama dengan dia dan mereka akan hidup dalam kedamaian, dan orang-orang yang tinggal bersama-Ku akan terus bertumbuh”.
Air mata si ahli bedah menetes, tetapi kemarahannya semakin bertambah, “Kau menciptakan anak kecil ini dan Kau juga yang menciptakan hatinya. Ia akan meninggal dunia dalam beberapa bulan ini. mengapa?”
Tuhan menjawab, “Anak kecil itu, anak domba-Ku, akan kembali kepada-Ku, setelah menyelesaikan tugasnya. Aku tidak akan menaruh anak domba-Ku dengan kumpulan manusia yang menyesatkan dia, tetapi untuk menyelamatkan anak domba lainnya”.
Si ahli bedah meneteskan air matanya, ia duduk disamping tempat tidur si anak kecil. Orang tua si anak kecil itu lalu berdiri berhadapan dengan dia.
Si anak kecil terbangun dan berbisik, “Apakah kau telah membuka hatiku?” “Ya”, jawab si ahli bedah. “Apa yang kau temukan disana?” tanya si anak kecil.
“Aku menemukan Tuhan Yesus di sana”, jawab si ahli bedah.
Di dalam situasi ini kita akan berdoa agar Tuhan menyembuhkan si anak kecil. Namun kenyataannya, Tuhan menjawab “tidak”. Akan tetapi, ketika Tuhan menjawab “tidak”, Ia mempunyai rencana yang indah. Rencana-Nya adalah untuk menyelamatkan ahli bedah itu. Ketika Ia menjawab “tidak”, si ahli bedah merasa tidak berdaya. Namun di dalam kelemahan itulah, kuasa Allah bekerja dengan sempurna.
Saudaraku, ketika Allah berkata “tidak” atas apapun yang kita minta atau mohonkan, maka Allah melakukannya karena Ia mempunyai rencana yang indah untuk kita. Dan Ia melakukannya agar kuasa-Nya dapat bekerja dengan sempurna dalam hidup kita.

Tidak ada komentar: