Jumat, 21 November 2008

Kesetiaan Seorang Hamba

Filipi 1:12-14
_____________________

Pendahuluan
Ilustrasi : Hachiko, Anjing Setia yang menunggu Tuannya sampai akhir hayatnya


Setiap tahun tanggal 8 April di Stasiun Kereta Api Shibuya, ratusan pecinta anjing memberikan hormat kepada seekor anjing yang bernama “Hachiko” atas kesetiaan dan cintanya pada Tuannya sampai akhir hayatnya. Hachiko merupakan kesayangan Dr. Eisaburo Ueno, seseorang profesor di Universitas Tokyo.
Hachiko lahir di Odate, Jepang bulan November 1923, seekor anjing putih. Sewaktu berumur 2 bulan, ia dibawa ke rumah profesor Ueno di Shibuya. Sudah merupakan kebiasaan Hachiko untuk menunggu Tuannya di stasiun kereta api dan menemani sang Tuan sampai ke rumah.
Tetapi sebuah Tragedi terjadi pada 21 Mei 1925, ketika Dr. Ueno mendadak kena stroke dan meninggal di tempat, universitas ia mengajar. Waktu itu, Hachiko berumur 18 bulan. Hari-hari seterusnya dan seterusnya sampai 9 tahun kemudian, Hachiko tetap dengan setia kembali ke stasiun dan menunggu tuannya terkasih di stasiun itu. Tidak ada apapun dan siapapun yang dapat menghalangi niat Hachiko untuk tetap kembali menunggu tuannya. Penantiannya hingga sampai akhir hayatnya, di bulan Maret 1934. Itulah pertama kali dan seterusnya Hachiko tidak tampak lagi di stasiun Shibuya.
Hachiko walaupun telah diasuh oleh saudara/teman dari Tuannya, tetapi ia tetap menunggu kepulangan Tuannya, yang tidak pernah kembali, di stasiun Shibuya. Isu ini menghebohkan kalangan masyarakat di Jepang, sehingga muncul di koran, majalah dan berita pada waktu itu. Setelah kematiannya, dan untuk mengenang atas kesetiaannya, masyarakat dan pemerintah jepang membuat sebuah patung Hachiko ditempatkan di bagian luar tunggu Stasiun Kereta Api Shibuya.

• Kita sedang berbicara mengenai sebuah kesetiaan.

ISI
• Dalam surat Paulus ini, kita melihat seorang pelayan Tuhan yang setia, dan ia sedang menulis surat kepada Saudara yang lain, yang bukan rasul seperti Dia.
• Surat itu untuk orang-orang seperti Saudara, yang adalah jemaat biasa.
• Tujuan surat Paulus adalah : 1. Jemaat Tuhan melayani dengan sungguh
2. Jemaat Tuhan setia di dalam pelayanannya.
• Saya percaya kita semua tahu apa itu setia.
• Setia adalah konsisten, setia adalah tidak berubah, dan setia adalah tidak ada kata mundur!!
• Kekuatiran Paulus Cuma satu, bahwa jemaat Tuhan, pada awalnya kuat, tetapi lama kelamaan akan kendor pelayanannya.
• Seperti siapa? DEMAS!! Seorang yang melayani Tuhan yang memiliki riwayat pelayanan yang menarik.
• Orang ini tidak bergitu terkenal karena Cuma disebutkan tiga kali dalam Alkitab. Mari kita lihat bersama:
1. Kolose 4:14 : Kita melihat bahwa pelayan Tuhan ini, ikut dengan Paulus untuk melayani Tuhan. Pelayanan Paulus bukan ringan, ia masuk keluar penjara, dikejar dan penuh rintangan. Demas ikut Paulus sekalipun berat.
2. Tahun yang sama, yaitu tahun 62 Masehi. Kepada Filemon (23-24), nama Demas sekali keluar sebagai pendamping Paulus.
3. Namun Lima tahun kemudian, dalam surat keduanya kepada Timotius, apa yang tertulis di sana? Dalam 2 Tim 4: 10:

”Karena Demas telah Mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika”

• Inilah artinya ”berobah setia”. Dalam melukiskan Demas, Paulus memakai kata mencintai dunia, Paulus pakai kata agapao, kata ini biasa dipakai untuk melukiskan betapa Allah mencintai manusia, tetapi di sini jadi menggambarkan, betapa demas mencintai dunia.
• Kata berikutnya adalah Tesalonika. Ini adalah kota glamor untuk mencari kesenangan dunia.

• Penghambat pelayanan Demas bisa digambarkan sebagai:
1. Ia mencintai kekayaan lebih daripada Tuhan. Pada masa ini, ia sudah mulai menghitung, apa untungnya melayani bersama Paulus? Apakah bisa membuat kaya atau tidak? Ini adalah akar dari penghambat setia Yudas. Adalah untung rugi atau uang.
Kadangkala penghambat pelayanan kita adalah uang atau kekayaan / ketika kita berkata tidak ada waktu, saya sibuk dan lain sebagainya, maka itu adalah karena mendapatkan sesuatu yang fana bukan? Bukan harta tidak penting, tetapi yang salah adalah ketika harta itu menggeser Allah dan merubah kita berobah setia.
Ilustrasi : Bunga yang layu
2. Masalah-masalah hidup yang tidak mampu ia tanggung
• Saudara melayani di gereja tidak susah, tidak menyita banyak sekali waktu Anda. Paling-paling perkunjungan dan lain-lain. Paling banter 3-5 jam seminggu. Tidak banyak Saudara. Itupun kadangkala membuat kita malas melayani. Bagaimana dengan Demas?
Banyak orang Kristen melihat demas kemudia mencela Demas tidak setia. Tetapi, apakah kita lebih setia daripada Demas?
• Masalah kehidupan kita kadangkala membuat kita tidak bisa setia kepada Tuhan.
1. Ada orang yang terkena penyakit yang kronis, padahal dia melayani sekian lama. Ia protes Tuhan!!
2. Ada orang yang melayani, tetapi ia merasa tidak mampu. Hati-hati, kadangkala iblis memakai kelemahan/masalah kita untuk membuat kita hilang setia. Padahal Tuhan berkata setiap orang punya talenta melayani, apa pun itu Saudara yang tahu.
3. Tersinggung di gereja/orang lain, maka kita mundur dari iman kita.
Ilustrasi : Jonh Sung dengan Haleluya 12X nya.

Apa yang menjadi penghambat kesetiaan pelayanan kita pada saat ini? Dalam tulisan Paulus di penjara pada Filipi 2:12 : Kerjakanlah pelayananmu dengan maksimal, terlebih ketika aku tidak hadir

Apa artinya? Jangan menyerah ketika kita melayani, tidak ada pelayanan yang enak, dan tidak ada pelayanan yang tidak ada hambatan. Namun, yang terpenting adalah KESETIAAN dalam pelayanan.

Tidak ada komentar: